Tahun 2000, ada seorang gadis yang tumbuh layaknya anak kecil biasa. Bermain, tertawa, tanpa ada beban. Ia selalu merasa tidak mau berhemti dengan permainan yang sedang di mainkannya, ia juga tak pernah ingin beranjak dari usianya yang sangat indah baginya. Namun waktu berubah semakin bertambah usia semakin besar, berganti tahun berganti tinggi dan bentuk tubuh mungilnya. Namun tak terasa. Gadis kecil itu mulai merasakan hal lain dari yang biasa ia rasakan, bertemu wajah baru, karakter baru namun tetap tak terasa karna semua berjalan layaknya angin berhembus pelan.
Tahun 2005, hidupnya mulai samar, bukan.. bukan samar melainkan buram. Yaa, mungkin sama kedua kata itu. Gadis yang dulu kecil mulai beranjak remaja, hidup di tengah-tengah masalah, banyak manusia dengan karakter yang sangat bertolak belakang dengannya dan hal lain yang mengerikan yang belum pernah di temukannya saat kecil dulu. Namun ia tetap tak menyalahkan tahun, karena semua berjalan layaknya pertumbuhan rambut yang begitu tak terasa.
Tahun 2010, ia mulai merasa terganggu dengan hari-harinya, mulai bingung dengan apa yang terjadi mulai merasa hampa. Merasa semuanya sia-sia. Mimpi masa kecilnya yang ia yakin bukan sekedar mimpi, nyata yang di ucapkan nya pada sang mama, hilang . Tragis memang. Namun gadis kecil yang di tahun 2000 hanya tau bermain, tertawa, menghabiskan waktu bersama teman-temannya dengan suka kini berubah menjadi gadis dewasa yang tak lagi sempat untuk tertawa, tak lagi sempat untuk bermain apalagi untuk menghabiskan waktu bersama teman-temannya. Ia hanya ditemani dengan kesempurnaan sesuatu yang menggilakan isi otaknya. Kepenatan yang ia rasakan, kelelahan tak lagi memberinya waktu bahkan untuk bernapas. Kasihan memang. Namun itu lah garis kehidupan yang sudah terukir untuknya bahkan sebelum ia terlahirkan. Namun kali ini ia tak lagi tak sadar dengan apa yang terjadi pada kehidupannya karna semuanya tak lagi berjalan layaknya angin lembut yang menerpanya bukan lagi sesuatu yang seperti pertumbuhan rambut, namun hal yang terjadi padanya sekarang bagaikan sapuan sikat kawat yang menyapu tanah gembur. Kasar, tajam dan bahkan menyakitkan .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar