Kamis, 26 Mei 2011

Kemarin lalu aku pulang sendiri, sepi ... melihat awan biru yang diam penuh teman . Sebenarnya kalut karena mencium udara sesak calon kesepian, tapi aku berdiri tegak tak pedulikan.
Mungkin ini alasan mereka tertidur lelap, dan terbangun melintasi jembatan yang bukan aku yang buat. Tapi sosok lain yang putih bersinar . Yang bahkan bermimpikan aku pun jarang, namun aku tetap tak pedulikan .
Kemarin aku pulang sendiri, Cerita aku bosan untuk bilang pada saudaraku di rumah, namun ia memaksa padahal yang aku ucapkan bukanlah hal yang menyenangkan, hal yang membosankan . 
 Bingung aku berlari dalam hayalan, membayangkan warna merah muda yang merekah dalam taman pikiranku, namun yang ku baca  hanya angka tiga belas berwarna biru gelap, hantarkan hitam . 
Besok merupaka misteri, bukan ? Itu yang selama ini menghantui pikiranku, dengan apa dan hal apa yang menyenangkan yang akan terjadi .  
Besok, aku pulang sendiri, mungkin . Melihat awan biru memutih karena ke bersihannya berasal dari langit. Namun aku tetap berusaha mengukir jembatan yang dapat mereka lewati dengan tertegun dan tak percaya saat mengarunginya . 
Namun lusa, adalah teka teki yang lebih mengasyikan lagi .
Dua minggu , dua bulan , dua tahun kedepan , atau lebih cepat dari itu, aku merasa merekalah yang tidak akan menyentuh makanan, meneguk air, membersihkan diri untuk memahat jembatan panjang nan indah untuk ku tempuh ...
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar