Jumat, 28 Juni 2019

Ungkapan Sore Hari

Setiap hari pasti ada sore
Penelusuran siang menuju malam dengan menurunnya kadar sinar matahari
tidak seperti siang hari lagi, panas terik membuat banyak orang berkeringat.

Banyak sekelompok remaja duduk tiga sampai empat orang, membicarakan orang kelima yang sengaja tidak diundang, ditemani es teh manis yang dibungkus plastik transparan diikat dengan karet gelang lengkap dengan sedotan, tidak terlalu diikat kencang nanti menghalangi es teh sampai ke kerongkongan.

Banyak juga burung-burung hinggap di atas pagar seng, satu ekor, dua ekor kemudian menjadi ramai. Hilang terusir seketika karena ada Ibu-Ibu mengangkat jemuran mengibaskan sarung hijau yang sudah kering tepat di belakang pagar. Kaca mata sudah bertengger siap sedia memandang jarak diluar batas, terlihat sekeliling penduduk kota besar yang pada dasarnya sama saja.

Pemandangan yang sama walau tidak sedang di kota besar.

Dan setiap hari pasti ada sore,
namun tidak semua adalah peralihan penuruan kadar sinar matahari,
bisa saja peralihan hujan terang menuju adzan maghrib yang akhirnya menghentikannya. Kemudian menjadi hening dan tenang serta angker pada waktu yang bersamaan.

Semua orang kembali pulang kerumah masing-masing, sibuk masing-masing
Samar-samar masih ada terdengar sekelompok orang berbicara tapi tidak ramai.

Sore hari adalah bagian paling indah dalam satu hari,
Titik lelah sekolah
Waktu bersandar dikursi kerja dengan lepas
Perjalanan menuju rumah
Ketentraman hati karena kau tak lagi ramai




Tidak ada komentar:

Posting Komentar